Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Gereja Di Arab. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Gereja Di Arab. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 Juni 2016

Pasar Ramadan di depan Gereja Kupang

- 0 komentar


Di depan Gereja Katedral Kristus Raja di Kupang tampak ramai dengan pedagang yang menjual berbagai makanan di ‘Pasar Ramadan’ yang berlangsung setiap tahun.

Pasar Ramadan di trotoar gereja ini, dianggap sebagai cerminan dari kerukunan umat antar agama di ibukota Nusa Tenggara Timur.

Sore itu, puluhan pedagang berjejer dari trotoar gereja sampai kantor Bank Mandiri sibuk melayani pembeli.
Salah seorang pedagang Abdul Gafur yang sudah berjualan sekitar delapan tahun, mengaku pasar Ramadan ini juga mendapatkan persetujuan pihak gereja dan walikota Kupang.

“Awalnya sempat ada sedikit masalah terutama pada hari Minggu, karena ini tempat parkir jemaat gereja, tetapi kemudian karena kita sudah ada ijin wali kota Kupang, pihak gereja pun tidak masalah,” jelas Abdul Gafur.

Sementara itu pedagang lainnya Anet Rery mengatakan salah satu bentuk toleransi di Kupang ini, selama Ramadan jemaat gereja memarkir motor disudut jalan yang lain.

“Alhamdulillah aman, biasanya mereka parkir di sini, tetapi selama Ramadan mereka di sana, masalah toleransi di Kupang tidak ada masalah, terlalu bagus (kerukunannya),“ jelas perempuan asal Kampung Bonipoi ini.

 Sementara itu pengurus Gereja Katedral Kristus Raja, Frater Marcel dariGereja Katedral Kristus Raja mengatakan komunikasi dengan pedagang berlangsung baik, dan tidak menganggu aktivitas gereja.

“Mereka itu ijin ke gereja, dan Romo bilang tak ada masalah, kebaktian terus berjalan, bahkan kita ada misa sejak setengah lima sampai jam enam -malah jemaat kami juga ikut belanja makanan di pasar Ramadan, ketika pulang gereja,” jelas Marcel.

Dia mengatakan toleransi antar umat beragama di Kupang sangat baik dan saling membantu.

baca juga : Vihara di Jawa Timur sediakan makanan berbuka Puasa

“Mereka sering jualan di sini, kami beli, makan bersama dan sudah bertahun-tahun itu berlangsung,” jelas Frater Marcel.

Para pedagang yang berjualan di pasar Ramadan di trotoar gereja ini berasal dari kampung yang dihuni mayoritas Muslim di Kupang, seperti Solor, Airmata, dan Bonipoi.

Muslim merupakan minoritas di Nusa Tenggara Timur dan sebagian masih keturunan pendatang dari kepulauan Solor dan Arab.

Sumber :disini
[Continue reading...]

Jumat, 29 Juli 2016

Pendeta yang Dibunuh di Prancis Donasikan Lahan untuk Masjid

- 0 komentar

Saint-Etienne-du-Rouvray: Jacques Hamel, seorang pendeta yang dibunuh dua pria bersenjata dalam kasus penyanderaan di sebuah gereja di Prancis, disebut telah mendonasikan lahan untuk pembangunan masjid.

Pendeta Mark Ephrem Nolan dari Benedictine Monastery of the Holy Cross di dekat Rostrevor, mengonfirmasi bahwa Hamel memang menjalin hubungan baik dengan komunitas Muslim di kota kecil Saint-Etienne-du-Rouvray.  


baca juga : Pendeta Dibunuh, dengan cara menggorok leher pendeta tersebut. Dua Pelaku Penyanderaan Gereja Didor Polisi

"Jacques adalah pria yang mendedikasikan dirinya untuk masyarakat kurang mampu di daerah-daerah tertinggal, seperti sikap yang selalu diperlihatkan Paus Fransiskus," kata Nolan, seperti dikutip belfasttelegraph.co.uk, Kamis (28/7/2016).

"Dia menjalani kehidupan sederhana, dengan menekankan pada pentingnya menjalin persahabatan. 


Ia mendonasikan lahan di samping gerejanya kepada komunitas Muslim untuk membangun masjid, dan juga mengizinkan penggunaan aula serta fasilitas lainnya saat Ramadan," sambung dia.

Meski adanya serangan teror, Nolan mengatakan Katolik dan Muslim di Saint-Etienne-du-Rouvray, masih menjalin hubungan baik seperti biasa. 


baca juga : KRONOLOGIS MENJELANG KEMATIAN PST JACQUES HAMEL. "Sikap pemberani dari Pst. Jacques Hamel: Ia tidak berlutut"

"Ada komunitas Muslim yang cukup besar di sana, dan hubungan mereka (dengan Katolik) masih sangat baik," tutur Nolan. 


Nolan menyebut kelompok militan Islamic State (ISIS) mencoba menghancurkan hubungan baik dua pemeluk agama di Saint-Etienne-du-Rouvray lewat aksi teror.

Dua pria bersenjata tajam menyerbu sebuah gereja di Saint-Etienne-du-Rouvray saat berlangsungnya misa pagi pada Selasa 26 Juli. 


Mereka menyandera lima orang, dan memaksa seorang pendeta Jacques Hamel untuk berlutut dan kemudian dibunuh dengan cara digorok.

Satu dari dua pelaku, Adel Kermiche, diketahui telah diawasi ketat polisi serta mengenakan alat penanda elektronik.

Kermiche, 19, diketahui menghubungi beberapa radikal di internet setelah terjadinya pembantaian di kantor surat kabar satire Charlie Hebdo dan supermarket Kosher pada Januari 2015. 


Ia mengundang perhatian aparat setelah mencoba membantu seorang remaja dari Saint-Etienne-du-Rouray untuk bergabung dengan ISIS.

Serangan di Saint-Etienne-du-Rouvray terjadi kurang dari dua pekan setelah seorang pria menabrakkan truknya ke kerumunan orang yang sedang merayakan Hari Bastille di Nice. 

Serangan teror yang juga diklaim ISIS ini menewaskan 84 orang.

Sejumlah negara Teluk, termasuk Arab Saudi, mengutuk keras serangan brutal di gereja tersebut.


sumber : disini

[Continue reading...]

Selasa, 14 Juni 2016

Kisah sejuk umat muslim bantu gereja PART 1 : Ormas muslim AS galang dana bangun kembali gereja dibakar

- 0 komentar


Tiga organisasi muslim di Amerika Serikat menggalang dana untuk disumbangkan kepada beberapa gereja di wilayah Tennesse, Florida, dan Georgia pada Juli 2015.



Mereka tergerak setelah satu gereja milik komunitas kulit hitam rusak karena dibakar orang tak dikenal. Sebagian terbakar sambaran petir, tapi jemaat kekurangan dana.

baca juga : Di Pakistan, seorang Kakek Dipukuli karena Makan Sebelum Waktu Berbuka Puasa


Tiga ormas muslim itu berharap bisa mengumpulkan USD 50 ribu (setara Rp 660 juta) sebelum Idul Fitri, seperti dilansir Stasiun Televisi Al Arabiya, Kamis (9/7).

Kampanye online diberi nama 'LaunchGood' ini diinisiasi perwakilan Ummah Wide, Muslim AS anti-rasialisme, serta Asosiasi Arab Amerika. Umat muslim mengatakan bersimpati pada jemaat gereja.

Mereka makin bersemangat membantu setelah ada pembunuhan 9 jemaat gereja kulit hitam di Charleston.

"Serangan terhadap gereja-gereja ini turut mengecewakan saya sebagai orang kulit hitam. Ini merupakan waktu yang penuh tantangan bagi warga kulit hitam di AS," kata Fatimah Knight (23), umat muslim asal New York yang aktif merancang bantuan ini.

baca juga : Kisah sejuk muslim bantu gereja PART 2 : Warga muslim Kairo bantu pembangunan gereja Koptik

Asosiasi Nasional Pemberdayaan Warga Kulit Bewarna AS (NAACP) mengapresiasi solidaritas yang ditunjukkan umat muslim. Kasus kekerasan terhadap warga kulit hitam di Negeri Paman Sam menunjukkan tren meningkat.

Serangan terhadap gereja-gereja kecil maupun masjid di beberapa negara bagian AS juga relatif tinggi, dengan lima tempat ibadah mengalami perusakan saban pekan.

Kampanye tiga ormas muslim AS itu berhasil mengumpulkan lebih dari USD 38 ribu (Rp506 juta) hasil dukungan lebih dari 600 donor.

sumber : disini
[Continue reading...]

Jumat, 21 Oktober 2016

Raja Muslim dari Bahrain, menyumbangkan lahan untuk bangun Gereja

- 0 komentar

Hamad bin Isa al Khalifa, yang merupakan raja negara Bahrain menyumbangkan sebidang tanah untuk pembangunan gereja Koptik ke-2 di ibukota Manama, Bahrain. 

Hal ini disampaikan oleh imam Koptik Ortodoks, Pastor Royce George, yang menghadiri pelayanan pastoral di Bahrain.

Gedung gereja Koptik ini akan menjadi tempat ibadah bagi sekitar 1.500 keluarga Koptik yang tinggal di Bahrain dan Arab Saudi.

Sumbangan itu, katanya, merupakan realisasi dari ucapan Raja Hamad saat bertemu dengan Imam Royce di Mesir pada April 2016 silam. Sumbangan itu juga diakui sebagai dukungan untuk menciptakan ‘toleransi beragama’ yang semakin baik di Bahrain.

Tindakan menyumbangkan tanah ini bukan kali pertamanya dilakukan Raja Bahrain berkeyakinan Islam Sunni ini. 

Tahun 2013 lalu, dia juga telah menyumbangkan tanah seluas 9000 meter persegi untuk pembangunan Gereja Katolik di Kotamadya Awali.

Gereja Katolik yang dibangun tahun 2014 ini kemudian menjadi Katedral Katolik untuk kerajaan yang didedikasikan kepada istri raja Arabia.

Kendati begitu, tindakan kemurahan yang dilakukan Raja Hamad ini tetap dikritisi berbagai organisasi internasional. 

Mereka menuduh raja telah bertindak diskriminatif terhadap kaum mayoritas Syiah Bahrain.

Namun hingga berita ini diturunkan, tuduhan tersebut belum diketahui kebenarannya. Raja bahkan tidak memberikan klarifikasi terkait hal itu.

sumber: disini
[Continue reading...]

Jumat, 29 Juli 2016

KRONOLOGIS MENJELANG KEMATIAN PST JACQUES HAMEL. "Sikap pemberani dari Pst. Jacques Hamel: Ia tidak berlutut"

- 0 komentar

Claudio Torre di dalam artikel berjudul "Sikap pemberani dari Pst. Jacques: Ia tidak berlutut" berbicara tentang beberapa keterangan lebih terperinci yang muncul seputar kematian dari Pastor berusia 86 tahun yang digorok lehernya oleh para Jihadis.

Demikian artikel selengkapnya yang dipublikasikan oleh surat kabar Il Giornale 27/07/2016:

Tampaknya sebelum pastor paroki itu digorok ia telah berupaya untuk membela Gerejanya. Ia tidak gentar terhadap "diktat" dari kedua Jihadis dan ia menolak untuk berlutut. 

baca juga : Pendeta Dibunuh, dengan cara menggorok leher pendeta tersebut. Dua Pelaku Penyanderaan Gereja Didor Polisi


Sebuah sikap yang menandai drama dari menit-menit itu. Kesadaran bahwa ia akan mati dan penolakannya untuk berserah kepada kedua pembunuh itu. 

Yang menceritakan ini semua adalah Sr. Danielle yang menjadi saksi mata atas peristiwa mengenaskan itu tanpa sepengetahuan dari kedua Jihadis. 

"Mereka berteriak-teriak 'Daesh' dan 'Allah Akbar'." "Mereka ingin Pst Jacques berlutut, mereka berjalan mengelilingi Altar dengan meneriakkan kata-kata Islam dalam bahasa Arab. 

Semua berteriak. "Berhentilah! Kalian tidak tahu apa yang kalian perbuat!" Demikian teriakkan Pst Jacques. "Itu tindakan tak waras". 

Namun keduanya memiliki pisau-pisau dan mengancam semua yang hadir." Kemudian mereka menyuruh Pst Jacques: "Berlututlah", kata mereka. 

"Pst Jacques tidak mau berlutut, ia menolak dan saya percaya semua menjadi tak beraturan saat itu." Maka, salah satu dari kedua Jihadis itu menggorok Pst Jacques. 

"Semua berteriak-teriak, umat merasa kengerian yang luar biasa dan juga dua orang itu menjadi kerasukan. "Hentikan, hentikan." "Saya berada dekat pintu keluar, tidak ada yang memperhatikan saya." Kata Sr Danielle: "Kemudian Pst Jacques terjatuh, karena yang memegang pisau berlutut untuk menahan dia.

 Yang satu lagi mulai menyadari sambil berdoa dalam bahasa Arab di hadapan Altar. Tindakan barbar. Dan saat itulah saya melarikan diri tanpa diketahui keduanya." (BastaBugie n.464 del 27 luglio 2016).

Catatan: Gereja kita adalah Gereja Martir kata Paus Fransiskus, dan Pst. Jacques Hamel menjadi Imam Martir Kristus yang kesekian kalinya dari Gereja Katolik di Eropa.

Seluruh Gereja Katolik di Eropa dan dunia berdoa memohon pertolongan Bunda Maria. Seluruh umat Kristen berdoa memohon Belas Kasih Tuhan Yesus.

sumber :  surat kabar Il Giornale 27/07/2016

[Continue reading...]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © . TAKUdaGEMA - Tak Kulihat dari Gereja Mana - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger